
Medan, 11 Agustus 2025 — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait cuaca laut ekstrem di wilayah perairan Sumatera Utara, termasuk Kepulauan Nias, untuk periode 11–13 Agustus 2025. Kecepatan angin kencang dan gelombang tinggi diperkirakan dapat mengganggu aktivitas pelayaran serta membahayakan keselamatan nelayan tradisional maupun kapal penumpang kecil.
Data Prakiraan BMKG
Berdasarkan analisis cuaca maritim, BMKG memprediksi:
-
Kecepatan angin: 15–25 knot (27–46 km/jam) dari arah barat daya–barat.
-
Tinggi gelombang: 2,5–4 meter di perairan barat Sumatera Utara dan Nias.
-
Kondisi langit: Berawan hingga hujan ringan–sedang, berpotensi badai petir di sore–malam hari.
Risiko yang Dihadapi
-
Kapal nelayan tradisional berisiko terbalik akibat hempasan gelombang.
-
Kapal penyeberangan antar-pulau dapat mengalami keterlambatan atau pembatalan jadwal.
-
Aktivitas bongkar muat di pelabuhan kecil terganggu karena ombak yang mencapai dermaga.
Imbauan BMKG
Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Belawan mengimbau:
-
Nelayan kecil menunda melaut hingga cuaca lebih aman.
-
Kapal penyeberangan dan kargo memperhatikan update cuaca sebelum berangkat.
-
Pengelola pelabuhan meningkatkan kewaspadaan, terutama pada malam hari.
Dampak Ekonomi Lokal
Sejumlah nelayan di Sibolga dan Gunungsitoli mengaku memilih tidak melaut, meski artinya kehilangan pendapatan harian. Sebagian di antara mereka memanfaatkan waktu untuk memperbaiki jaring dan kapal, menunggu kondisi kembali normal.
Perspektif Ahli
Ahli oseanografi dari Universitas Sumatera Utara menjelaskan bahwa kondisi ini dipicu oleh pola angin muson barat daya yang sedang kuat, ditambah gelombang pasang akibat fase bulan purnama.