Kapuas Hulu, Kalimantan Barat — Sosok Sri Handayani (26 tahun), seorang tenaga kesehatan (nakes) muda, jadi perbincangan hangat di jagat maya setelah videonya menyusuri sungai pedalaman dengan rakit kayu selama 8 jam demi mengantar vaksin ke desa terpencil viral di media sosial. Aksinya disebut sebagai bukti nyata pengabdian tanpa batas.
Video tersebut memperlihatkan Sri mengenakan jaket pelampung, masker medis, dan tas pendingin khusus vaksin di pangkuannya. Ia duduk tenang di atas rakit yang dikendalikan oleh warga lokal, menembus deras arus Sungai Kapuas menuju Desa Sungai Luar, yang belum memiliki akses jalan darat.
Dedikasi di Tengah Keterbatasan
Sri, yang bertugas sebagai bidan desa di Puskesmas Pembantu, telah bertugas di daerah itu sejak 2022. Ia mengaku terbiasa menempuh perjalanan ekstrem untuk memastikan imunisasi dasar anak-anak di desa terpenuhi.
“Kalau bukan kita yang turun, siapa lagi? Mereka berhak sehat, walaupun jauh,” katanya dengan penuh empati.
Vaksin yang dibawa adalah kombinasi imunisasi rutin dan booster polio untuk anak-anak. Proses pendistribusian dilakukan dengan standar WHO, meski dengan fasilitas yang sangat terbatas.
Sambutan Hangat dari Warganet dan Kementerian
Tagar #SriSangPejuangVaksin, #NakesPedalaman, dan #VaksinUntukSemua langsung meroket di media sosial. Netizen memuji keberanian dan dedikasi Sri, menyebutnya sebagai “pahlawan tanpa sorotan” dan simbol pengabdian sejati tenaga kesehatan Indonesia.
Kementerian Kesehatan memberikan penghargaan dan fasilitas tambahan, termasuk pengadaan perahu motor khusus logistik kesehatan untuk Puskesmas tempat Sri bertugas. Ia juga diusulkan sebagai kandidat penerima Satyalancana Karya Bakti tahun ini.
“Saya hanya ingin anak-anak desa bisa tumbuh sehat, kuat, dan tidak tertinggal,” tutur Sri.