Bucheon, Korea Selatan – Prestasi membanggakan kembali diraih oleh insan perfilman Indonesia. Aktor muda multitalenta Iqbaal Ramadhan berhasil meraih penghargaan Aktor Terbaik Asia dalam ajang bergengsi Bucheon International Fantastic Film Festival (BIFAN) 2025, yang digelar di Korea Selatan, berkat perannya dalam film psikologis thriller Indonesia berjudul “Luka Laut”.
Kemenangan Iqbaal ini menjadi sorotan internasional dan menandai tonggak baru bagi perfilman nasional. Ia menjadi aktor Indonesia pertama yang memenangkan penghargaan individu di kategori utama dalam festival film fantastik terbesar di Asia ini.
“Luka Laut”: Film Psikologis yang Mengguncang Penonton
Film “Luka Laut” disutradarai oleh Wregas Bhanuteja, dengan naskah orisinal yang terinspirasi dari mitos pesisir selatan Jawa dan trauma masa kecil akibat hilangnya ayah. Dalam film ini, Iqbaal memerankan karakter Gilang, seorang nelayan muda yang dihantui suara-suara dari laut, membawanya pada delusi, kenyataan yang retak, dan akhirnya pada konfrontasi batin paling kelam dalam hidupnya.
Penampilan Iqbaal menuai pujian luas karena kemampuan mendalami karakter yang kompleks dan rapuh secara emosional, jauh dari citra remaja populer yang melekat padanya selama ini.
“Saya harus menjalani terapi karakter selama dua bulan sebelum syuting. Peran ini bukan hanya menantang fisik dan mental saya, tapi juga spiritualitas saya sebagai aktor,” ujar Iqbaal dalam wawancara bersama Variety Asia.
Penghargaan dan Apresiasi Global
Di ajang BIFAN 2025, Iqbaal mengalahkan sejumlah nama besar dari Jepang, Tiongkok, India, dan Korea Selatan. Juri yang terdiri dari sutradara dan kritikus dari berbagai negara menyebut akting Iqbaal sebagai:
“Unsur emosional yang kuat, penuh nuansa, dan menciptakan pengalaman sinematik yang meresap ke dalam jiwa.”
Selain itu, film “Luka Laut” juga mendapatkan Special Mention for Best Cinematography, berkat sinematografi magis karya Ipung Rachmat Syaiful yang menangkap nuansa mistis laut malam dan realisme surrealis desa nelayan terpencil.
Transformasi Karier Iqbaal
Dikenal luas lewat perannya sebagai Dilan dalam trilogi Dilan 1990, Iqbaal Ramadhan terus membuktikan bahwa ia bukan sekadar aktor pop remaja. Dalam lima tahun terakhir, ia tampil dalam film-film yang lebih kompleks dan artistik, seperti:
-
Ali & Ratu Ratu Queens (Netflix)
-
Mencuri Raden Saleh
-
Tujuh Petala
-
Dan kini, Luka Laut sebagai titik balik menuju perfilman internasional.
Iqbaal juga sempat belajar akting intensif di Stella Adler Studio of Acting, New York, serta mengembangkan minat dalam penulisan naskah dan penyutradaraan.
Reaksi Publik dan Industri Film Indonesia
Kabar kemenangan Iqbaal langsung menjadi trending topic di media sosial Indonesia. Netizen menyebutnya sebagai “Generasi Baru Aktor Besar”, sementara para sineas menyambut pencapaian ini sebagai momentum kebangkitan sinema Indonesia secara global.
Aktor senior Christine Hakim menyampaikan ucapan melalui video:
“Iqbaal membuktikan bahwa keberanian untuk menjelajah kedalaman karakter bisa membawa aktor muda melampaui batasan genre, citra, dan pasar. Saya bangga.”
Rencana Selanjutnya: Festival Toronto dan Proyek Hollywood?
Produser “Luka Laut” mengonfirmasi bahwa film ini akan diputar di Toronto International Film Festival (TIFF) 2025 dan sedang dalam proses negosiasi untuk distribusi eksklusif dengan A24, rumah produksi independen terkemuka asal Amerika Serikat.
Sementara itu, Iqbaal disebut tengah dalam tahap awal pembicaraan untuk film produksi bersama antara Indonesia dan Kanada, di mana ia akan memerankan tokoh antropolog muda yang menyelidiki artefak budaya Asia Tenggara.
Penutup
Dengan kemenangannya di Bucheon, Iqbaal Ramadhan telah mengukuhkan dirinya bukan hanya sebagai bintang, tapi sebagai aktor serius yang diperhitungkan di kancah internasional. “Luka Laut” adalah permulaan dari fase baru kariernya—fase yang penuh dengan kedalaman, keberanian, dan kemungkinan tak terbatas di layar lebar dunia.