Wisata Kuliner Malam di Medan Kian Populer: Kampung Kuliner Kesawan Dipadati Food Hunter Manca Negara

Tanggal: 5 Juli 2025

Medan — Kota Medan kembali menjadi sorotan dalam peta wisata kuliner Asia Tenggara. Kawasan Kesawan, yang dikenal sebagai sentra kuliner malam hari, kini menjelma menjadi Kampung Kuliner Kesawan, sebuah destinasi yang setiap malam dipadati wisatawan lokal dan mancanegara. Bahkan, kawasan ini baru saja dinobatkan oleh Majalah Travel Bites Asia sebagai “Top 10 Culinary Night Market in Southeast Asia 2025.”

Dari Jalan Legendaris Menjadi Kawasan Tematik Kuliner

Kampung Kuliner Kesawan terletak di jantung kota Medan, tepatnya di sekitar Jalan Ahmad Yani, yang dikenal dengan bangunan bersejarahnya. Sejak 2023, pemerintah kota bekerja sama dengan pelaku UMKM dan komunitas heritage menjadikan kawasan ini sebagai pusat kuliner malam berbasis budaya.

Setiap malam mulai pukul 18.00 hingga 01.00 dini hari, jalan ditutup untuk kendaraan dan berubah menjadi jalur pejalan kaki yang dipenuhi deretan gerobak, tenda makanan, live music, hingga pertunjukan tari Melayu dan Batak.

“Konsepnya seperti gabungan antara night market Taiwan dan Pasar Senggol Bali, tapi dengan cita rasa khas Medan,” ujar Sofyan Nasution, Kepala Dinas Pariwisata Medan.

Ragam Kuliner yang Jadi Magnet Wisatawan

Ada lebih dari 80 lapak kuliner yang menyajikan makanan khas Medan dan Nusantara, antara lain:

  • Sate Padang Asli Simpang Mesjid

  • Mie Gomak Batak Level Neraka

  • Lontong Medan Daun Pisang

  • Dendeng Batokok Siram Andaliman

  • Es Pokat Kocok Durian Legenda

  • Kopi Sidikalang Tubruk Arang

Tidak hanya makanan berat, banyak juga gerai yang menawarkan jajanan kekinian hasil fusi seperti:

  • Martabak gulung rendang mozzarella

  • Tahu isi sambal andaliman

  • Donat durian isi keju lumer

Seorang food vlogger asal Singapura, Brandon Lee, menyebut Kampung Kuliner Kesawan sebagai “tempat yang tidak hanya menggoyang lidah, tapi juga menceritakan budaya Sumatera Utara dalam setiap gigitannya.”

Daya Tarik Budaya dan Live Show

Selain makan, wisatawan juga bisa menyaksikan pertunjukan musik tradisional Batak, seperti gondang sabangunan, dan tari-tarian Melayu Deli setiap malam Jumat dan Sabtu. Ada pula sesi storytelling rakyat oleh komunitas literasi Medan, yang menceritakan legenda Danau Toba atau kisah Kerajaan Aru.

Untuk anak muda, tersedia zona “Kuliner X Creative Market” di area belakang Kesawan City Walk, di mana para seniman lokal menjual karya seni, sablon kaos, hingga pertunjukan open mic puisi dan stand up comedy berbahasa Batak.

Peningkatan Ekonomi UMKM dan Wisata Daerah

Sejak diresmikan ulang pada akhir 2024, Kampung Kuliner Kesawan telah mencatat peningkatan kunjungan hingga 280.000 wisatawan dalam semester pertama 2025, dengan pendapatan pelaku usaha mikro naik rata-rata 40% dibandingkan tahun sebelumnya.

“Kami jualan mie gomak dari jam 5 sore, jam 9 udah habis,” ujar Bu Sri, penjual kaki lima yang sudah berdagang selama 15 tahun. “Dulu cuma warga lokal yang beli, sekarang banyak bule dan turis dari Malaysia juga mampir.”

Pemerintah kota Medan berencana mengembangkan kawasan ini lebih luas dengan membuka paket wisata kuliner malam + heritage tour, yang akan menyambungkan Kesawan ke situs bersejarah seperti Rumah Tjong A Fie dan Istana Maimun.


Kesimpulan:
Kampung Kuliner Kesawan menjadi bukti bahwa wisata kuliner bukan hanya soal makanan, tetapi juga penguatan identitas lokal, pelestarian budaya, dan pemberdayaan ekonomi. Medan kini tak hanya dikenal karena duriannya, tapi juga sebagai pusat eksplorasi rasa malam yang kaya dan meriah di Asia Tenggara.