Jakarta, 3 Juli 2025 – Di tengah perjuangan perempuan Indonesia dalam menggapai mimpi — sebagai ibu, pekerja, pengusaha, pelajar, dan pemimpin komunitas — ada satu musuh tersembunyi yang kerap tidak disadari hingga terlambat: hipertensi atau tekanan darah tinggi. Penyakit ini dikenal sebagai “silent killer” karena gejalanya minim, tapi risikonya fatal.
Ironisnya, hipertensi sering tidak dianggap serius oleh perempuan, padahal risikonya meningkat seiring kehamilan, menopause, dan tekanan kehidupan modern yang tinggi.
💡 Apa Itu Hipertensi?
Hipertensi terjadi ketika tekanan darah terhadap dinding arteri selalu berada di atas normal, yaitu:
-
Normal: <120 / <80 mmHg
-
Pra-hipertensi: 120–139 / 80–89 mmHg
-
Hipertensi tahap 1: 140–159 / 90–99 mmHg
-
Hipertensi tahap 2: ≥160 / ≥100 mmHg
Sumber: WHO & Kemenkes RI (2025)
⚠️ Mengapa Disebut “Silent Killer”?
Hipertensi jarang menunjukkan gejala jelas. Banyak orang baru menyadari saat terkena:
-
Stroke
-
Serangan jantung
-
Gagal ginjal
-
Kerusakan mata atau pembuluh darah
Menurut WHO, sekitar 46% pengidap hipertensi tidak tahu mereka mengidapnya hingga terjadi komplikasi.
👩⚕️ Hipertensi dan Perempuan: Lebih Berisiko dari yang Disangka
Faktor hormonal, kehamilan, serta stres mental membuat perempuan lebih rentan terhadap tekanan darah tinggi. Berikut beberapa kondisi spesifik:
-
Hipertensi gestasional: muncul saat kehamilan, bisa berkembang jadi preeklampsia
-
Menopause: penurunan estrogen meningkatkan kekakuan pembuluh darah
-
Efek pil kontrasepsi dan kurang olahraga dalam gaya hidup urban juga menjadi pemicu
“Kami melihat tren kenaikan hipertensi pada perempuan usia produktif dan lanjut usia dalam 5 tahun terakhir,” kata dr. Haryati, spesialis penyakit dalam RSUP Persahabatan.
🔎 Efek Jangka Panjang Hipertensi
-
🧠 Stroke
Hipertensi memperbesar risiko pecahnya pembuluh darah otak atau penyumbatan aliran darah (stroke iskemik). -
❤️ Penyakit Jantung Koroner & Gagal Jantung
Jantung dipaksa bekerja lebih keras, menyebabkan penebalan dinding jantung dan gagal jantung. -
👁️ Kerusakan Mata (Retinopati Hipertensif)
Pembuluh darah kecil di retina bisa pecah atau menyempit, mengganggu penglihatan. -
🧬 Gagal Ginjal
Tekanan darah tinggi kronis merusak kapiler ginjal, menurunkan fungsinya. -
🤯 Demensia & Gangguan Kognitif
Hipertensi dapat merusak pembuluh darah kecil di otak, mempercepat penurunan daya ingat.
🩺 Apa yang Bisa Dilakukan? Pencegahan adalah Kunci
✅ Langkah-langkah Sederhana yang Dapat Diterapkan Perempuan Indonesia:
-
Rutin cek tekanan darah minimal sebulan sekali
-
Konsumsi makanan rendah garam, tinggi serat (sayur, buah, biji-bijian)
-
Kelola stres dengan teknik relaksasi dan spiritualitas
-
Olahraga ringan seperti jalan pagi, senam, atau yoga 3–5x/minggu
-
Tidur cukup (7–8 jam/hari)
-
Batasi konsumsi kopi, rokok, dan alkohol
-
Konsultasikan penggunaan kontrasepsi hormonal dengan dokter
❤️ Kesehatan Perempuan = Kesehatan Keluarga
Perempuan bukan hanya pilar keluarga, tapi juga penjaga keseimbangan generasi. Hipertensi yang terkontrol bukan sekadar menyelamatkan satu jiwa, tapi menjadi inspirasi gaya hidup sehat untuk suami, anak, dan masyarakat sekitar.
📌 Kesimpulan
Hipertensi adalah ancaman diam-diam yang bisa merampas mimpi perempuan Indonesia jika tidak disadari dan ditangani. Namun, dengan edukasi, pemeriksaan rutin, dan gaya hidup sehat, perempuan dapat menjadi agen perubahan kesehatan dalam keluarga dan komunitasnya.
“Jangan abaikan nyeri kepala, kelelahan, atau jantung berdebar. Perempuan berhak sehat, kuat, dan mewujudkan mimpinya,” tutup dr. Haryati.